Translate

Sabtu, 01 Maret 2014

To Learn How To LOVE
Oleh: Saras Syifa Mashadi

            Diantara lagu-lagu nyanyian band kece dan teriknya sinar matahari, penduduk ANCIENT VALOR kembali beraktifitas di MAN Insan Cendikia. Pada tanggal 1 Maret, hari ketiga Sonic Linguistic, mahluk fantasi kembali mengguncang dunia dengan keajaiban mereka. 
            Kita semua sudah tahu tentang cerita dimana semua mahluk (orc, centaur, elf, dan fairy) mengajarkan manusia keahlian mereka dan akhirnya manusia menjadi monster yang serakah dan sombong. Dan bagaiman para mahluk tersebut kembali terlihat agar manusia bisa belajar dari  kesalahan mereka. Kali ini, ada satu mahluk berjiwa bebas yang istimewa yang perlu kita perhatikan, yaitu... PERI.
Ratu Peri dan Temannya (salah satu Centaur)
            Setelah bertemu dengan ratu peri, kini kita bisa mengetahui semua yang terjadi di Ancient Valor. Tentu para peri terkenal akan kecepetan dan keahlian mereka dalam mengumpulkan infromasi confidential. Ratu Peri (EO) ternyata memerlukan banyak bantuan dari peri peri kecil lainnya untuk memastikan bahwa semua bisa berjalan dengan mudah.
            Tidak hanya mencari berita, para peri juga ditugaskan untuk menulisnya agar mudah di dapat dan dimengerti oleh seluruh penduduk di SONLIS. Para peri juga perlu mengambil gambar, membuat design dan juga mempersembahkan sebuah film untuk dinikmati mahluk mahluk lainnya.
            Suatu bentuk keistimewaan peri adalah skill and passion yang terus mendorong peri pada keagungan. Mereka semua terus mengejar mimpi dibantu oleh rasa cinta dan keahlian yang sudah merupakan suatu bagian dari talenta yang terlahir bersama mereka. Memang sulit menjadi suatu mahluk yang perlu ada dimana-mana sehingga tidak ada gossip yang terlewatkan. Namun semua mahluk mengerti bahwa menjadi manusialah yang paling sulit, karena manusia sudah memiliki semua talenta dan harus berusaha untuk tetap rendah hati. Sekarang kita sudah tahu bahwa untuk sukses, bukan hanya talenta dan keterampilan yang akan mengantarkan kita, kita juga butuh mencitai perjalanan kesana dengan sepenuh hati sehingga kita bisa hidup dalam mimpi kita.
Our imperfections makes us special ~

Sampai Jumpa Tahun Depan…

Minggu, 23 Februari 2014

4 Keterampilan Menuju Kesempurnaan
Oleh: Saras Syifa Mashadi

            Empat tokoh spektakuler kembali melakukan tugas fantasi mereka di sekeliling area MAN Insan Cendekia Serpong pada tanggal 23 Februari 2014. Murid-murid yang merepresentasikan maskot masing-masing terus bergerak menelusuri bazaar dan gedung-gedung Insan Cendekia. Pada hari kedua SonLis, ada beberapa tambahan lomba yang belum kita lihat di hari sebelumnya.
Centaur
            Para centaur, yang ber misi untuk menyampaikan pesan, malah bermain kata. Berbagi pikirin dari otak cemerlang mereka, dan bertukaran ide melalui debate. Mereka juga story telling, atau menceritakan suatu yang fiksi, memainkan kata dan mengasah pilihan kata-kata indah yang keluar dari mulut mereka. Dan akhirnya mereka menkobinasikan 2 skill tersebut melalu speech dan Khitobah yang merupakan usaha mengubah pemikiran orang dengan bantuan fakta yang telah dipikir matang-matang, dan disampaikan dengan susunan kata yang begitu lihai sehingga bisa membuat orang memikirkan isu itu dengan perspektif yang berbeda.
Orc
             Orc umumnya diketahui sebagai mahluk kuat yang berupa buruk. Namun para orc di sini bergerak dan berpenampilan menawan. Mereka bertenaga dan memiliki motivasi yang berapi-api. Mereka terus berjuang melawan capek dan panas untuk memnangkan permainan mini soccer dan juga basketball. Ada juga dari mereka yang kompak berteriak dan bergerak sesuai irama dan komandan. Banyak paskibra dengan seragam cerah yang membuat formasi unik. Penari samanpun juga mengerahkan semua yang mereka punya untuk tampil rapih dalam satu garis, dimana sebelumnya mereka harus duduk berkeliling untuk mengasah kekompakan tariannya.
            
 Ada juga elf kecil yang berkumpul bersama untuk menjawab semua pertanyaan tentang pengetahuan umum. Mereka gunakan pikirin mereka yang cerdik dan badan mereka yang kecil (peserta merupakan murid SMP) untuk pinter-pinteran memenangkan kompetisi question ‘N’ answer.
           
             Terakhir adalah para fairy yang “ceritanya” merupakan spy kerajaan fantasi yang bertugas mengumpulkan informasi tentang kejadian di ANCIENT VALOR. Mereka photographer yang mencari kebahagian yang menyempurnakan diri seseorang untuk tantangan lomba mereka. Dan ada juga peri yang menyusun suatu cerita untuk dipersembahkan sebagai hiburan theater yaitu para peri yang membuat short movie. Last but not least ada para journalist yang telah mengumpulkan informasi ini dan membuatnya menjadi persembahan untuk anda.

Long Live Fantasy.



Sabtu, 22 Februari 2014

Keajaiban “Ancient Valor”
Oleh: Saras Syifa Mashadi
          
          Meski dalam keadaan yang mendung dan becek, pada tanggal 22 Februari 2014, anak dari Tangerang hingga Bali kembali bersemengat mengikuti ajang SONIC LINGUISTIC yang sudah berjalan selama tujuh tahun. Sonic Linguistic adalah ajang yang berlangsung selama 4 hari (22, 23 Februari dan 1, 2 Maret 2014) dan berawal sebagai dua ajang yang berbeda dimana Sonic lebih melibatkan kekuatan (olahraga) dan Linguistic berhubungan dengan permanian kata (bahasa). 
Tari Saman pada saat Opening Ceremony
            Berkembang dari hanya lima cabang kompetisi hingga menjadi 22, tahun ini Sonic Linguistic berhasil menyalakan panggungg dan juga suasana ruangan dengan opening ceremony yang sungguh mengaggumkan, dipandu oleh Taufiq dan Sara Azahra. Disana telah disiapkan short movie yang menyambungkan tema tahun lalu yaitu “Militer” dan menyambungkannya kepada mahluk fantasy yang merupakan maskot tahun ini. Disana juga diperlihatkan sedikit preview atau intipan cara kerja lomba masing-masing yang telah disiapkan demikian rupa oleh kreatifitas panitia sehingga terlihat seperti iklan-iklan TV. Di persembahkan juga sebuah pidato dari ketua panitia yaitu Gilang Al Giffari dan tarian Saman yang terus berperan sebagai keindahan budaya Indonesia.
Gilang Al Giffari (ketua panitia) bersama Poster
Karya Seni Sonic Linguistic "Ancient Valor"
            
            Mengapa Sonic Linguistic? Ajang bertema unik yang membutuhkan sekitar enam bulan untuk disempurnakan ini dibuat seutuhnya oleh badan OSIS dari MAN Insan Cendekia yang ternyata….tidak dimudahkan oleh akses internet yang bebas. Meskipun bukan hal yang termudah untuk menjalani peran sebagai panitia, mereka tetap mampu mendapatkan sponsor besar seperti KOMPAS, GADIS, PERTAMINA, JASAMARGA dll. 
            Ancient Valor sendiri berarti keberenian yang tua (hampir musnah). Akan tetapi kompetisi tidak terlalu mengikuti tema yang telah dibuat. Tema berperan lebih sebagai panduan karya seni yang telah terbukti spektakuler, tema pun digunakan untuk menyempitkan topik debat, spelling bee, dan juga story telling. Niat para pengelola untuk menggunakan tema yang berbeda dan agak menggugah rasa ingin tahu dibuat hanya karena “ingin mencoba sesuatu yang baru”, ujar salah satu panitia lomba.

           

            Ada kasus dimana ditemukan beberapa peserta yang dibuat bingung karena timbulnya insentif untuk mengembangkan ide kreatif yang berbeda dari pengelola dalam membuat acara setiap tahunnya. Jadi, akankah Sonic Linguistic terus memukau kita dengan tema dan karya seni yang menginspirasi dari tahun ke tahun? Meski mereka baru berhasil memasukan tema kedalam sisi linguistic kompetisi mereka, tentu suatu saat nanti mereka akan bisa menjadikan tema sesuatu yang berperan besar setiap tahunnya. Mereka bisa mendandani peserta olahraga dengan baju era tema tersebut, atau karakter maskot yang telah di disain. Karena, sesungguhnya masih banyak keseruan yang bisa kita nanti satu minggu kedepan, dan juga tahun-tahun mendatang.

Suasana Opening Ceremony
Berkibarlah Semangat di SONIC LINGUISTIC