Translate

Sabtu, 22 Februari 2014

Keajaiban “Ancient Valor”
Oleh: Saras Syifa Mashadi
          
          Meski dalam keadaan yang mendung dan becek, pada tanggal 22 Februari 2014, anak dari Tangerang hingga Bali kembali bersemengat mengikuti ajang SONIC LINGUISTIC yang sudah berjalan selama tujuh tahun. Sonic Linguistic adalah ajang yang berlangsung selama 4 hari (22, 23 Februari dan 1, 2 Maret 2014) dan berawal sebagai dua ajang yang berbeda dimana Sonic lebih melibatkan kekuatan (olahraga) dan Linguistic berhubungan dengan permanian kata (bahasa). 
Tari Saman pada saat Opening Ceremony
            Berkembang dari hanya lima cabang kompetisi hingga menjadi 22, tahun ini Sonic Linguistic berhasil menyalakan panggungg dan juga suasana ruangan dengan opening ceremony yang sungguh mengaggumkan, dipandu oleh Taufiq dan Sara Azahra. Disana telah disiapkan short movie yang menyambungkan tema tahun lalu yaitu “Militer” dan menyambungkannya kepada mahluk fantasy yang merupakan maskot tahun ini. Disana juga diperlihatkan sedikit preview atau intipan cara kerja lomba masing-masing yang telah disiapkan demikian rupa oleh kreatifitas panitia sehingga terlihat seperti iklan-iklan TV. Di persembahkan juga sebuah pidato dari ketua panitia yaitu Gilang Al Giffari dan tarian Saman yang terus berperan sebagai keindahan budaya Indonesia.
Gilang Al Giffari (ketua panitia) bersama Poster
Karya Seni Sonic Linguistic "Ancient Valor"
            
            Mengapa Sonic Linguistic? Ajang bertema unik yang membutuhkan sekitar enam bulan untuk disempurnakan ini dibuat seutuhnya oleh badan OSIS dari MAN Insan Cendekia yang ternyata….tidak dimudahkan oleh akses internet yang bebas. Meskipun bukan hal yang termudah untuk menjalani peran sebagai panitia, mereka tetap mampu mendapatkan sponsor besar seperti KOMPAS, GADIS, PERTAMINA, JASAMARGA dll. 
            Ancient Valor sendiri berarti keberenian yang tua (hampir musnah). Akan tetapi kompetisi tidak terlalu mengikuti tema yang telah dibuat. Tema berperan lebih sebagai panduan karya seni yang telah terbukti spektakuler, tema pun digunakan untuk menyempitkan topik debat, spelling bee, dan juga story telling. Niat para pengelola untuk menggunakan tema yang berbeda dan agak menggugah rasa ingin tahu dibuat hanya karena “ingin mencoba sesuatu yang baru”, ujar salah satu panitia lomba.

           

            Ada kasus dimana ditemukan beberapa peserta yang dibuat bingung karena timbulnya insentif untuk mengembangkan ide kreatif yang berbeda dari pengelola dalam membuat acara setiap tahunnya. Jadi, akankah Sonic Linguistic terus memukau kita dengan tema dan karya seni yang menginspirasi dari tahun ke tahun? Meski mereka baru berhasil memasukan tema kedalam sisi linguistic kompetisi mereka, tentu suatu saat nanti mereka akan bisa menjadikan tema sesuatu yang berperan besar setiap tahunnya. Mereka bisa mendandani peserta olahraga dengan baju era tema tersebut, atau karakter maskot yang telah di disain. Karena, sesungguhnya masih banyak keseruan yang bisa kita nanti satu minggu kedepan, dan juga tahun-tahun mendatang.

Suasana Opening Ceremony
Berkibarlah Semangat di SONIC LINGUISTIC


Tidak ada komentar:

Posting Komentar